Jumat, 14 Februari 2014

MY WONDERFUL JOURNEY Part 1

Perjalananku Menuju Ka'bah


Alhamdulillah, sungguh nikmat yang tak terkira ketika saya mendapat kesempatan untuk melaksanakan ibadah Umroh bersama suami dan anak. Perjalanan umroh saya terasa sangat spesial karena saya bisa melaksanakan ibadah umroh bersama Mama dan Papa, Abang saya serta Iceu istrinya, dan kedua mertua saya. Berhubung ini pengalaman pertama saya, segala persiapan pun saya lakukan agar selama pelaksanaan ibadah di tanah suci berjalan lancar terutama persiapan untuk Nabhan anak saya yang berusia 6 tahun.

Kami berangkat dari Jakarta menuju Madinah pada hari Minggu, 26 Januari 2014 jam 6 pagi. Waktu tempuh dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Prince Mohammad bin Abdulaziz kira-kira 9 jam lamanya. Untuk menghilangkan rasa jenuh selama di dalam pesawat, banyak hal yang bisa dilakukan, seperti membaca Al-qur'an atau buku, berdzikir, atau sekedar berjalan-jalan di lorong pesawat, hal ini selain mengurangi kejenuhan tapi juga sangat membantu mengurangi pegal karena terlalu lama duduk di dalam pesawat. Sementara untuk Nabhan, saya sudah mempersiapkan beberapa hal kesukaannya seperti buku, mainan dan juga snack untuk camilannya. Oiya, saat berada di pesawat, Nabhan juga diperkenankan untuk mengunjungi Flight Deck atau biasa disebut kokpit ruangan khusus dimana pilot bisa mengendalikan pesawat. 
Karena adanya perbedaan waktu Jakarta yang lebih cepat 4 jam dari waktu Madinah dan Mekkah, Alhamdulillah kami mendarat di Prince Mohammad bin Abdulaziz Airport Madinah pada jam 11 siang (atau sekitar jam 3 sore waktu Jakarta). 

Cara lainnya yang juga bisa menghilangkan kejenuhan di pesawat yaitu berfoto-foto ^,^




Madinah Al Munawwarah

Subhanallah, tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata betapa bahagia dan senangnya saya ketika bisa menginjakkan kaki dan melihat langsung kota dimana Nabi Muhammad SAW berhijrah dan menetap hingga akhir hayatnya dan dimakamkan disana yaitu kota Madinah Al Munawwarah yang artinya kota yang bercahaya. 
Madinah merupakan tanah haram, seperti halnya Makkah. Sehingga Makkah dan Madinah dikenal dengan sebutan "al-Haramain al-Syarifain’’ yang berarti dua tanah sakral (suci). Nabi sangat mencintai kota Madinah, selalu berdoa kepada Allah agar kecintaan kepada kota Madinah sama dengan kecintaanya pada kota Makkah. Nabi memohon kepada-Nya, agar supaya Madinah dan segala isinya menjadi berkah.

Di sepanjang jalan yang tampak adalah gunung dan bukit-bukit batu yang mengelilingi kota ini. Sementara sedikit sekali pepohonan yang saya lihat. Bangunan-bangunannya yang cenderung simpel berbentuk kotak tidak seperti bangunan yang ada di Indonesia yang beraneka ragam. Namun kota ini indah dan bersih sekali, jalanannya tertata dengan rapi. Satu hal yang sangat menarik perhatian saya, disini hampir tidak terlihat sepeda motor di jalan raya, tidak seperti kita di Indonesia dimana sepeda motor mendominasi jalanan. 
Berdasarkan penjelasan dari pemandu tour kami, hampir semua penduduk Arab memiliki mobil. Warga Arab Saudi lebih memilih membeli mobil karena harga mobil disini murah (karena tidak dikenakan pajak). Sekedar informasi, harga 2 liter bensin di Arab Saudi setara dengan 1 botol air mineral 500 ml atau 4 liter bensin setara dengan 1 kaleng soft drink 330 ml. Arab Saudi adalah negara kaya yang terkenal dengan hasil minyaknya dan memang warganya pun juga terkenal kaya-kaya. Properti dan mobil yang mewah adalah hal biasa bagi mereka, sehingga jangan heran terkadang sering kita jumpai mobil rusak ditinggalkan begitu saja di jalan oleh pemiliknya.



Jama'ah yang berbondong-bondong menuju masjid Nabawi

Masjid Nabawi

Sesampainya di hotel tempat kami menginap, setelah istirahat dan makan siang, pemandu umroh kami pun menyampaikan agenda kami selama berada di Kota Madinah,  salahsatunya yang paling utama adalah melaksanakan sholat berjamaah di Masjid Nabawi. Sholat di Masjid Nabawi sangat diutamakan karena satu kali sholat pahalanya seribu kali lebih besar dibandingkan mesjid lainnya, kecuali Masjidil Haram. Sehingga tidak heran kenapa setiap menjelang masuk waktu sholat, banyak sekali orang berbondong-bondong menuju ke Masjid Nabawi untuk melaksanakan sholat tepat waktu. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ – صلى الله عليه وسلم – وَمَسْجِدِ الأَقْصَى
“Tidaklah perlu bersengaja melakukan perjalanan (dalam rangka ibadah ke suatu tempat)- kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, masjid Rasul SAW (Nabawi) dan masjidil Aqsha” (HR. Bukhari dan Muslim).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah).

Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Nabi Muhammad sesudah Masjid Quba. Pada salahsatu sisi masjid merupakan kediaman Nabi SAW. Ketika wafat, beliau dimakamkan di kamar Ummul Mukminin Aisyah ra., isteri Nabi SAW. Setelah itu kedua sahabatnya Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar Bin Khattab pun dimakamkan di tempat yang sama. Dengan adanya perluasan masjid hingga kini, maka ketiga makam tersebut sekarang berada di dalam mesjid Nabawi.


Kemegahan dan keindahan mesjid Nabawi saat ini sangat mengagumkan

Petunjuk jadwal sholat

Di depan pintu masuk mesjid bagian wanita
Galon-galon berisi air Zam-zam yang boleh diminum kapan saja dan sepuasnya
Rak berisi Alqur'an



Bapak mertua dan Papa
Suasana pedagang kaki lima di luar mesjid Nabawi

Inilah anakku Nabhan, Alhamdulillah, selama di Madinah hampir tidak melewatkan sholat berjamaah di masjid Nabawi. Setiap jam 3 subuh sudah bangun dan mandi, lalu berangkat ke mesjid.

to be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar